masukkan script iklan disini
Medan, 7 Mei 2025 — Ketua Umum Generasi Negarawan Indonesia (GNI), Rules Gaja, S.Kom., menyerukan agar pemerintah pusat dan daerah segera melakukan langkah konkret dalam merevisi Undang-Undang Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (UU Kamtibmas) serta mempercepat implementasi Program KDM (Kedisiplinan Dini Militer) di seluruh wilayah Indonesia, termasuk Sumatera Utara.
Hal ini disampaikan menyusul maraknya aksi tawuran dan kerusuhan yang terjadi di sejumlah wilayah, termasuk insiden di Tol Belmera, Medan Belawan, yang melibatkan puluhan remaja bersenjata tajam.
“Kita perlu tindakan progresif. Revisi UU Kamtibmas harus mengakomodasi pencegahan dini, bukan sekadar penindakan. KDM bisa menjadi solusi alternatif bagi pelaku tawuran dan perusuh—mereka perlu dibina, bukan hanya dihukum,” tegas Rules Gaja.
Program KDM, yang lebih dulu dicanangkan di Provinsi Jawa Barat, dinilai efektif dalam menanamkan kedisiplinan dan nasionalisme pada generasi muda. GNI menilai pendekatan serupa bisa diadopsi di Sumatera Utara, terutama untuk remaja yang terlibat dalam demonstrasi liar, geng motor, dan aksi perusakan fasilitas umum.
GNI juga mendesak Gubernur Sumut agar proaktif menjalin kerja sama dengan TNI dan kepolisian guna menyiapkan kerangka teknis pelaksanaan KDM di daerah.
“Ini saat yang tepat bagi Sumut untuk ikut berbenah. KDM bukan program militerisasi sipil, tapi pembinaan karakter. Kalau bisa diberlakukan wajib militer bagi tukang rusuh dan tukang demo liar, maka masyarakat akan merasa lebih aman dan pemuda bisa diarahkan ke hal yang produktif,” tambahnya.
Sebagai organisasi kepemudaan nasional, GNI menyatakan kesiapannya menjadi mitra pemerintah dalam sosialisasi dan edukasi publik terhadap pentingnya pembinaan karakter kebangsaan berbasis kedisiplinan.
GNI juga mendorong DPR RI agar mempercepat pembahasan revisi UU Kamtibmas guna mengakomodasi kebijakan preventif seperti KDM, sehingga penegakan hukum dapat berjalan seiring dengan pembinaan sosial.
liputan : TIM